Senin, 06 Juli 2009

Kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2008

4. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
a. IMUNISASI
i. Pelaksanaan Imunisasi dasar di Posyandu dan Puskesmas
BCG, DPT-Hb, Polio, Campak, HB-0.
ii. Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Pelaksanaan Bias di SD/MI selama tahun 2008 bagi murid kelas 1 s/d 3 dengan jenis imuniasi DT, TT, dan Campak,.
iii. Pengawasan KIPI
Kejadian kasus KIPI, diantaranya adalah pembengkakan pada loksasi penyuntikan serta demam setelah imunisasi masih ditemukan. Tetapi sangat rendah dan dapat di tanggulangi dengan baik oleh Puskesmas.
b. D.B.D (DEMAM BERDARAH DENGUE)
Kejadian kemungkinan DBD yang dilaporkan lebih dari 20 kasus. Sedangkan. Kasus yang dilaporkan ke Dinkes Kab. Tangerang adalah kasus penyakit yang mempunyai KDRS sebanyak 14 kasus. Sedangkan sisanya tidak memilki KDRS, hanya berdasarkan laporan lisan saja, Dari kasus yang dilaporkan, telah dilakukan pemeriksaan jentik sebanayk dan ditindaklanjuti dengan fogging dan abatisasi. Kegiatan voging dilakukan baik oleh Puskesmas maupun inisiatif warga (swadaya)
c. PENYAKIT KELAMIN
Penanganan kasus Penyakit Kelamin di Puskesmas Jombang meliputi rujukan pemeriksaan Laboratrium serta penyuluhan kesehatan kepada penderita maupun pasangannya.
d. DIARE dan ISPA
Penemuan kasus Diare oleh Kader dari seluruh kasus yang ditemukan mencapai 30 %. Hal ini menunjukan semakin baiknya kemampuan kader dalam menemukan dan melaporkan kasus Diare tersebut. Demikian pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kasus diare berupa pemberian oralit rata-rata setiap kasus diberi oralit sebanyak 6 bungkus. Hal tersebut sesuai standar pertolongan pertama pada kasus diare oleh Kader. Dan selama tahun 2008 tidak terjadi KLB diare di 3 kelurahan binaan.
Pada penemuan kasus Pneomonia yang dilakukan di Puskesmas dibandingkan dengan kasus Ispa non-Pnemonia masih rendah (1%).
e. TBC PARU-PARU
Penemuan penderita TB Paru (+) di Wilayah Kerja di UPT Puskesmas Jombang masih belum mencapai target. Hal ini dikarenakan terlalu ketatnya untuk menentukan suspek TB. Dan masih belum mengertinya anggota masyarakat yang memilki gejala penyakit TB untuk segera berobat/memeriksakan ke Puskesmas.
f. KUSTA
Sebagian besar penemuan tersebut pada saat penderita secara sukarela datang berobat ke Puskesmas. Hal tersebuit menandakan masih ada kemungkinan ditemukannya penderita baru bila dilakukan pwencarian kasus ke daerah yang ada penderita kustanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar